Sebuah blog seputar berita terbaru, bisnis online, download software, film, dll

Hubungan Tragedi Bom Sarinah, GAFATAR, Kopi Sianida, dan Perpanjangan Kontrak PT Freeport

Hubungan Tragedi Bom Sarinah, GAFATAR, Kopi Sianida, dan Perpanjangan Kontrak PT Freeport
Hubungan Tragedi Bom Sarinah, GAFATAR, Kopi Sianida, dan Perpanjangan Kontrak PT Freeport
Belakangan ini berbagai berita heboh di Indonesia meramaikan berbagai media. Beberapa waktu lalu kita telah digegerkan dengan aksi bom bunuh diri di sekitar kawasan sarinah yang menelan delapan korban meninggal dan 26 korban luka-luka.
Setelah Bom sarinah, kali ini kasus kopi sianida turut menghiasi halaman awal berbagai surat kabar. Berita perpanjangan kontrak antara Indonesia dengan PT Freeport seakan-akan dilupakan oleh masyarakat setelah beberapa waktu yang lalu sempat heboh ketika menyeret nama-nama sejumlah pejabat Indonesia.
Berbagai teori konspirasi pun muncul ketika berita-berita ini muncul. Banyak yang menghubungkan tiap-tiap berita sehingga menimpulkan kepanikan nasional seputar bom-bom lain diberbagai daerah. Selain itu, masuknya teroris di Starbuck dan kopi sianida di Olivier Cafe juga membuat masyarakat lebih hati-hati ketika bersantai di kedai kopi.
Sebelum kasus kopi sianida, berita lain yang cukup fenomenal adalah adanya GAFATAR. Permasalahan GAFATAR cukup untuk membuat pemerintah pusing mengurus eks anggotanya yang kehilangan tempat tinggalnya.
Kasus bom sarinah yang cukup fenomenal beberapa waktu lalu belum cukup untuk membuat masyarakat lupa dengan kasus perpanjangan kontrak PT Freeport. Media massa seakan-akan bersama-sama berusaha menutupi berita perpanjangan kasus PT Freeport dari publik dengan membesar-besarkan kasus kopi sianida.
Proses penghilangan berita yang beredar di masyarakat tersusun rapi. Serangkaian berita yang memiliki kesamaan dinaikkan hingga masyarakat lupa tentang perpanjagan kontrak PT Freeport.
Kesamaan yang pertama adalah berita tentang teroris dengan aliran sesat. Mindset masyarakat tentang aliran sesat pastilah tertuju pada terorisme. Pemikiran ini telah tertanam pada masyarakat setelah berkali-kali muncul berita yang berkaitan antara aliran sesat dengan terorisme.
Kesamaan kedua adalah berita bom sarinah juga meliputi Starbuck yang merupakan kedai kopi. Kasus  kopi sianida yang menyeret Jessica ke jeruji besi pun terjadi di kedai kopi Olivier Cafe. Kesamaan antara ketika berita ini menguatkan pemikiran masyarakat untuk lebih fokus terhadap berita-berita tersebut. Akibatnya, berita tentang perpanjangan kontrak PT Freeport pun akhirnya terlupakan.
Sebenarnya teknik ini biasa digunakan untuk menuntun seseorang untuk hanyut ke dalam hipnotis. Orang yang akan dihipnotis dibawa ke beberapa topik pembicaraan yang memiliki kesamaan. Berita-beritayang memiliki kesamaan ini akhirnya menuntun korban yang dihipnotis ke topik yang diinginkan penghipnotis. Cara ini pada sekala besar digunakan untuk pengalihan isu yang beredar di masyarakat. Hal ini juga didukung oleh media di Indonesia yang cenderung "ikut-ikutan" dalam meliput berita. Jika ada tiga media yang telah meliput, biasanya media-media lain serentak mulai menyorot berita itu, bila ditambah dengan tanggapan-tanggapan masyarakat di forum-forum online pengalihan berita pun menjadi semakin sempurna.
Sudah selayaknya masyarakat Indonesia menilik kebenaran yang ada dari serangkaian berita-berita yang beredar. Bisa jadi berita yang beredar memang ditujukan untuk mengobrak-abrik pemikiran masyarakat dan menuntun masyarakat ke pemikiran yang diinginkan si pembuat isu.

Dari berbagai sumber.
0 Komentar untuk "Hubungan Tragedi Bom Sarinah, GAFATAR, Kopi Sianida, dan Perpanjangan Kontrak PT Freeport"

Back To Top